Table of Contents

Proses Osmosis Balik

Reverse osmosis adalah proses pemurnian air yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuannya menghilangkan kotoran dari air. Namun, salah satu kelemahan reverse osmosis adalah jumlah air limbah yang dihasilkannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa osmosis balik membuang-buang air?

Untuk memahami mengapa osmosis balik membuang-buang air, penting untuk terlebih dahulu memahami cara kerjanya. Reverse osmosis bekerja dengan menggunakan membran semi permeabel untuk menghilangkan kotoran dari air. Membran memungkinkan molekul air melewatinya sekaligus menghalangi molekul yang lebih besar seperti garam, mineral, dan kontaminan lainnya. Hal ini menghasilkan air murni di satu sisi membran dan air limbah terkonsentrasi di sisi lain.

Model Terminal Akuisisi Data Kekeruhan Laser TUR-6101
Rentang 0-10/100/4000NTU atau sesuai kebutuhan
Tampilan LCD
Satuan NTU
DPI 0.01
Akurasi \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\15% FS
Pengulangan \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\ 11%
Kekuatan \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\≤3W
Catu Daya AC 85V-265V\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\\\\
DC 9~36V/0,5A
Lingkungan Kerja Suhu sekitar: 0\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\\\\\~50\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\℃;
Kelembaban relatif\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\\\\\\\≤85%
Dimensi 160*80*135mm (Gantung) atau 96*96mm (Tertanam)
Komunikasi 4~20mA dan komunikasi RS-485 (Modbus RTU)
Keluaran yang dialihkan Relai tiga arah, kapasitas 250VAC/5A

Alasan mengapa reverse osmosis membuang-buang air terletak pada sifat proses itu sendiri. Saat air melewati membran, sebagian air ditolak dan dikirim ke aliran air limbah. Hal ini diperlukan untuk mencegah penumpukan kotoran pada permukaan membran, yang dapat mengurangi efektivitasnya seiring berjalannya waktu. Dengan mengalihkan sebagian air ke aliran air limbah, sistem osmosis balik mampu mempertahankan tingkat efisiensi pemurnian yang tinggi.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap pemborosan air dalam sistem osmosis balik adalah kebutuhan akan tekanan untuk mendorong air melalui saluran. selaput. Untuk mengatasi tekanan osmotik kontaminan di dalam air, sistem reverse osmosis memerlukan sejumlah besar tekanan agar dapat beroperasi secara efektif. Tekanan ini biasanya disediakan oleh pompa, yang menghabiskan energi dan menambah biaya keseluruhan sistem.

Selain konsumsi energi, tekanan yang diperlukan untuk osmosis balik juga berkontribusi terhadap pemborosan air. Saat air dipaksa melewati membran dengan tekanan tinggi, sebagian air hilang sebagai air limbah. Hal ini karena tekanan menyebabkan beberapa molekul air terdorong melalui membran bersama dengan kontaminan, sehingga menghasilkan volume air limbah yang lebih tinggi.

Selanjutnya, konsentrasi kontaminan dalam aliran air limbah juga berperan dalam jumlah air terbuang dalam sistem reverse osmosis. Saat air murni dikumpulkan di satu sisi membran, kontaminan yang dibuang oleh membran terakumulasi di aliran air limbah. Hal ini meningkatkan konsentrasi kontaminan dalam air limbah, sehingga lebih sulit untuk digunakan kembali atau didaur ulang.

Meskipun ada pemborosan air dalam sistem reverse osmosis, ada cara untuk meminimalkan dampak ini. Salah satu pendekatannya adalah dengan menggunakan sistem yang menggabungkan proses pemulihan, yaitu mendaur ulang sebagian air limbah kembali ke dalam sistem. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah keseluruhan air yang terbuang dan meningkatkan efisiensi sistem.

alt-8613

Kesimpulannya, pemborosan air dalam sistem reverse osmosis adalah akibat dari sifat proses itu sendiri, serta tekanan yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem. Meskipun hal ini mungkin merupakan kelemahan dari reverse osmosis, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak ini dan meningkatkan efisiensi sistem. Dengan memahami mengapa osmosis balik membuang-buang air, kita dapat berupaya mengembangkan teknologi pemurnian air yang lebih berkelanjutan di masa depan.