Table of Contents
Membuat Fungsi Timer di Pemrograman C
Dalam pemrograman C, fungsi pengatur waktu adalah alat yang berguna untuk menjalankan tugas tertentu setelah jangka waktu tertentu berlalu. Hal ini bisa sangat membantu dalam skenario ketika Anda perlu menunda eksekusi suatu fungsi atau melakukan tugas secara berkala. Pada artikel ini, kita akan mempelajari cara membuat fungsi pengatur waktu di pemrograman C.
Salah satu cara umum untuk mengimplementasikan fungsi pengatur waktu di C adalah dengan menggunakan file header `time.h`, yang menyediakan fungsi untuk bekerja dengan nilai waktu. Fungsi `time()`, misalnya, mengembalikan waktu kalender saat ini sebagai objek `time_t`, yang mewakili jumlah detik sejak zaman Unix. Dengan membandingkan nilai ini dengan waktu target, kita dapat menentukan kapan jangka waktu tertentu telah berlalu.
Untuk membuat fungsi pengatur waktu, kita dapat mendefinisikan fungsi yang menggunakan interval waktu sebagai parameter dan menggunakan `waktu()` berfungsi untuk menghitung waktu saat ini. Kita kemudian dapat membandingkan waktu ini dengan waktu mulai pengatur waktu dan memeriksa apakah interval yang ditentukan telah berlalu. Jika sudah, kita dapat menjalankan tugas yang diinginkan.
Berikut adalah contoh fungsi timer sederhana di C:
“`c
#termasuk
#include
pengatur waktu batal (int detik) {
waktu_t waktu_mulai = waktu(NULL);
waktu_t waktu_saat ini;
lakukan {
waktu_saat ini = waktu(NULL);
} sementara ((waktu_saat ini – waktu_mulai) < seconds); printf(“Timer expired! “); } int utama() { pengatur waktu(5); // Timer disetel ke 5 detik kembali 0; } “` Dalam contoh ini, fungsi `timer()` mengambil parameter bilangan bulat yang mewakili jumlah detik untuk menunggu sebelum menjalankan tugas. Ini menghitung waktu mulai menggunakan fungsi `time()` dan kemudian memasuki loop yang terus-menerus memeriksa waktu saat ini hingga interval yang ditentukan telah berlalu. Setelah pengatur waktu habis masa berlakunya, ia akan mencetak pesan yang menunjukkan bahwa pengatur waktu telah habis masa berlakunya. Penting untuk dicatat bahwa penerapan fungsi pengatur waktu ini sederhana dan mungkin tidak cocok untuk semua skenario. Untuk pengaturan waktu yang lebih tepat atau persyaratan yang lebih kompleks, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan teknik atau pustaka lain yang menyediakan fungsionalitas lebih lanjut. Pendekatan lain untuk membuat fungsi pengatur waktu di C adalah dengan menggunakan file header `signal.h`, yang memungkinkan Anda mengatur penangan sinyal yang dapat dipicu pada interval tertentu. Dengan mendaftarkan pengendali sinyal untuk sinyal `SIGALRM`, Anda dapat menjadwalkan alarm agar berbunyi setelah jangka waktu tertentu berlalu. Berikut adalah contoh fungsi pengatur waktu yang menggunakan sinyal di C: [video src="http://shchimay.com/wp-content/uploads/2023/11/ASDU.mp4" /]“`c #termasuk #termasuk #include void timer_handler(sinyal int) { printf(“Waktu habis! “); } pengatur waktu batal (int detik) { sinyal(SIGALRM, pengatur waktu_handler); alarm(detik); jeda(); } int utama() { pengatur waktu(5); // Timer disetel ke 5 detik kembali 0; } “` Dalam contoh ini, fungsi `timer_handler()` dipanggil ketika sinyal `SIGALRM` diterima, yang menunjukkan bahwa timer telah kedaluwarsa. Fungsi `timer()` mendaftarkan pengendali sinyal, menyetel alarm selama jumlah detik yang ditentukan, lalu menjeda program hingga sinyal diterima.
tetap tempat tidur GR besar | ||||
Model | GR15 Samping/Atas | GR20 Samping/Atas | GR40 Samping/Atas | GR50 |
Output Maks | 18T/Jam | 25T/Jam | 48T/Jam | 70T/Jam |
Membuat fungsi pengatur waktu dalam pemrograman C dapat menjadi keterampilan yang berharga untuk mengelola tugas-tugas yang sensitif terhadap waktu atau menerapkan penundaan dalam program Anda. Dengan menggunakan file header `time.h` atau `signal.h`, Anda dapat mengimplementasikan fungsi pengatur waktu yang memenuhi kebutuhan spesifik Anda dan meningkatkan efisiensi kode Anda.